27 Maret 2008

Lubuk Ikan

Ikan yang paling lezat berasal dari kolam mungil. Bukan samudra luas.


Ikan yang paling lezat datang dari empang sepetak. Dagingnya lembut karena disapa tiap hari. Tulangnya menumpul karena kehangatan penambak. Rasa gurihnya keluar tanpa banyak bumbu.


Ikan beraroma paling semerbak tidak datang dari lautan seberang. Napasnya sekuat dan setenang napas yogi.


Percaya saja kata mereka..

‘lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya’


Karena Sang Maha Kreator punya miliaran petak untuk miliaran mahluk di bumi ini. Tanda kekhawatiran berlebih tidak diperlukan.


21 Maret 2008

Konfirmasi

Jangan salahkan saya kalau yang ada di balik baju ini tidak bisa mereka lihat

Jangan salahkan saya kalau mereka hanya memilih yang gampang-gampang dan bukan yang bagus-bagus


Hihihi… mari kita setuju bahwa yang aneh itu adalah mereka


Bukan salah saya kalau susah payah itu tidak bermuara pada pengharapan

Bukan salah saya kalau senyum tiga jari ini mau tetap terpampang


Bukan salah saya kalau suara merdu saya tidak berhasil anda dengar

Listriknya mati…. PLN bangkrut!!


Ini bukan salah saya

It is not my fault


I mean it… really mean it




18 Maret 2008

Bianglala

Ingat si roda berputar bak bianglala di Dufan? Yup, ini dia yang sering kita sebut hidup!! Tapi hidup pasti cukup subjektif. Kita punya jalur masing-masing walau kerap bersinggungan.


Roda ini berputar dalam arti sebenarnya. Setelah berputar mengembara 359 derajat dan merengkuh semua keranjang rasa di tiap derajatnya, ia menempatkan saya pada titik serupa yang pernah saya tempati. Bukan titik yang sama. Tapi menjinjing keranjang emosi yang mirip.


Saya harus menutup mata pada pandangan rumput tetangga. Tapi saya perlu membukanya untuk menatap posisi yang ada di hadapan saya. Saya harus menutup telinga tentang bisikan misterius yang mengecilkan hati, seraya perlu memasang kuping akan petuah berpikir positif, sederhana, tapi menyejukkan.


19 Maret 2008.. jadilah awal yang baik yang membuka banyak keberuntungan hingga mengantar ke akhir yang membahagiakan lahir batin… apapun bentuknya.


Syukurilah, sahabat…


11 Maret 2008

Numero Uno

Odometer sesungguhnya hanya serangkaian angka. Sejatinya ia bekerja sesuai putaran yang bergulir, jarak yang ditempuh..


Odometer punya satu angka terakhir, penanda setiap ratus meter..


Mata sesungguhnya diperintah isi kepala. Mengarahkan satu pandangan dari kemungkinan yang ada..


Mata juga punya otoritasnya sendiri. Paling tidak, berkongsi pada perasaan atau pada kebetulan..


Saya punya buktinya..


Saya melihat surat nikahnya, bahwa mata saya berjodoh dengan odometer berangka terakhir ‘1’…


Ya…. Angka ‘1’




10 Maret 2008

Kepulan Dapur

Mereka seperti sedang meracik sesuatu untuk saya dengan :

200 g ketidakberdayaan

0.5 kg minder

2 lusin tembok yang menghimpit

1 sendok teh kemiskinan

1 ruas jari keinginan bunuh diri


Untung saya masih punya :

2 toples sahabat

1 kendi tali darah

sehelai kehangatan

beberapa tetes rasa syukur


Jadi nikmati saja bubur kacang ijo encer yang kurang manis ini.. Mumpung masih hangat…