11 Maret 2008

Numero Uno

Odometer sesungguhnya hanya serangkaian angka. Sejatinya ia bekerja sesuai putaran yang bergulir, jarak yang ditempuh..


Odometer punya satu angka terakhir, penanda setiap ratus meter..


Mata sesungguhnya diperintah isi kepala. Mengarahkan satu pandangan dari kemungkinan yang ada..


Mata juga punya otoritasnya sendiri. Paling tidak, berkongsi pada perasaan atau pada kebetulan..


Saya punya buktinya..


Saya melihat surat nikahnya, bahwa mata saya berjodoh dengan odometer berangka terakhir ‘1’…


Ya…. Angka ‘1’




Tidak ada komentar: