26 Oktober 2008

Siaran Malam & Aroma Dedaunan

Namanya juga yang Maha Bisa…


Sama sekali gak sulit bagi-Nya untuk memuat banyak perasaan pada satu detail kejadian. Sama juga mudahnya menyempilkan banyak cara bagaimana kita bisa mengingat sesuatu atau seseorang.


Begini, silakan coba mendengarkan radio di waktu malam dan biarkan menyala sampai kita terbangun. Kenapa radio? Supaya ada efek kejutan pada lagu-lagu yang diputar, tanpa kita sendiri yang tentukan song listnya. Kenapa malam? Karena malam adalah waktu yang dipilih stasiun radio untuk memutar tembang lawas (halah…!!). Entah tengah malam, entah pagi buta, atau entah pagi ketika matahari mulai menyala, kita akan berada pada keadaan setengah terbangun dan setengah sadar seolah persis ketika lagu yang terputar adalah lagu yang bisa memicu otak menampilkan ingatan apapun berkaitan dengan lagu itu. Lalu perhatikan bagaimana keadaan kita di pagi harinya ketika bangun. Tanpa terlalu ingat telah melalui apa semalam, kita akan merasa sedikit agak lelah karena baru saja terbang ke masa lalu. Buat saya, ini sesuatu yang selalu menakjubkan..


Entah bagaimana anda, tapi saya juga bisa terhenyak oleh bebauan yang legendaris. Wah, apa tuh? Selain lagu-lagu jadul di malam hari, ingatan saya pada sesuatu juga bisa bangkit oleh bebauan yang dulu, tanpa sengaja, terlekatkan pada kejadian tertentu atau orang tertentu. Hanya saja saya tidak (atau belum) bisa menjelaskan bebauan itu dengan kata-kata.

Bebauan apa sih? Misalnya saja… bau pengharum gagang telepon yang dipasang waktu saya mutusin pacar dulu. Atau, bau pengharum ruangan lantai 9 gedung Sarinah saat saya sering ke sana berkaitan dengan cita-cita jadi penyiar. Atau, bau parfum varians baru saat itu (saya menyebutnya dengan aroma dedaunan.. NGOK!!) yang sering dipakai oleh teman saya saat kami lagi akrab-akrabnya berteman. Setidaknya itu. Berkesan, gak bisa dijelaskan, tapi selalu terpantek di ingatan. Dan juga selalu membuat saya takjub setiap memikirkannya.


Saya gak tau kenapa unessential things kayak gini bisa datang pada saya untuk kemudian (kok sempat-sempatnya) sengaja dipikirkan bermenit-menit dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun malah. Dasar melankolis sempurna…


Kalo udah gini, saya jadi ingat Dia. Toh, ini semua ‘Beliau punya cara’ untuk saya.. hihihi


2 komentar:

Unknown mengatakan...

Cara spesial untuk orang spesial he..he..
btw lo sekarang pindah kerja ke mana dod? lupa gua waktu itu pernah lo kasih tahu

soal batman soalnya dia kan manusia kampret sama kaya gua he..he..tapi masalahnya di tampilan baru gua belum menemukan cara untuk nyambungin ke blog lain.

Unknown mengatakan...

Selalu ada cara spesial untuk orang spesial