04 Januari 2008

Kotak Ajaib


Dengan berubahnya status saya pada beberapa waktu belakngan ini, saya jadi kembali berkesempatan banyak sekali nonton TV. Yups, acara TV lokal pastinya. Sampai-sampai saya mendapat peringatan dari seorang teman yang, lucunya, bekerja di salah satu stasiun televisi swasta nasional. Awas ketagihan, katanya. Beliau ini bilang, kalau kelebihan jadi gawat. Sementara acara TV lokal banyak yang kurang berkhasiat dalam hal content, maka kalau porsinya berlebih akan berbalik kontra produktif pada kita. Weleh, iya juga sih.

Karena berniat sedikit mengikuti ritme langkah sang bunda, maka selain terlibat sepercik pada kegiatan belanja dan memasak, saya juga mencicipi selera tontonan program TV beliau. Mulai dari Go Spot, Insert, Silet, serial OB, sampai sinetron macam Mutiara, Cahaya, dan kadang-kadang Kasih.

Karena juga ada niat seteguk untuk ‘menemani’ sang kakak, maka selain secara fisik berkunjung ke Bali, saya juga jadi ikut menyeruput program yang biasa ditonton di rumahnya. Mulai dari Supermama Seleb Show, sinetron Cinta Bunga, Azizah, sampai program sang ‘ponakan macam Tom & Jerry, Dora, Marsupilami, Road Runner, Sponge Bob, Scooby Doo, bahkan si Entong.

Di luar itu, saya juga mulai berkenalan dengan Nanny 911, Coffee Bean Show, Akhirnya Datang Juga, Jika Aku Menjadi… , Silat Lidah, Wisata Belanja, sambil juga setia mengikuti Ngelenong Nyook, Oprah Show, Kick Andy, The Simpsons, Wisata Kuliner, Sisi Lain, serta program-program berita macam Topik, Reportase, Seputar Indonesia, Metro Hari ini, dan Indonesia Now yang porsinya tentu harus dibagi-bagi supaya rata.

Sisanya, saya mulai agak lelah menikmati Ceriwis, Extravaganza, Insert (karena C*t T*ri is coming back), Dorce Show (kecuali versi Jalan-Jalan), dan infotainment investigatif (yang bahkan agak sulit mengingat namanya)

Wuih, otak dan hati terasa penuh juga.

Catatan saya adalah Meriam Belina dibuat ‘mati’ di Mutiara dan sepertinya fokus di Cahaya. Mungkin capek juga shooting kejar tayang untuk 2 produksi. Si Entong dengan segala keanehannya, ternyata lumayan memiliki ide dasar yang menarik. Mungkin lemah di special efek dan aspek pematangan lain. Azizah semakin mirip dengan Maria Cinta yang Hilang. Bahkan sampai pada tampilan fisik salah satu pelayan yang antagonis. Turut gembira untuk Meriam Belina, Dina Lorenza, Lucky Alamsyah, Nanny Wijaya yang masih mendapat tempat di tengah gempitanya pemain-pemain nan masih ranum.

Turut sedih untuk Hetty Koes Endang yang harus berkelakar mengikuti lawakan berlebih dari Eko, Ruben dan Ivan Gunawan. Terlihat sekali, Indosiar sedang bekerja sangat keras mengandalkan si tulang punggung Supermama Seleb Show. Mungkin nasib serupa juga menimpa mbak Bertha yang dipaksa tetap obyektif menilai kuailitas suara dengan dandanan cukup fantastis noraknya di acara serupa di TV seberang.

Saya tetap suka pembawaan Najwa Shihab atau Fessy Alwi sehingga merasa terbawa pada content berita yang mereka bawakan. Tetap heran dan salut buat Trans TV yang program beritanya lebih banyak berisi kuliner, jalan-jalan, dan rekreasi. Tidak lupa juga menyebut Berbagi Cerita-nya ANTV. Menonton program berita feature seperti ini memang mengingatkan kita bahwa Indonesia masih menyisakan berita baik, menenangkan, dan tidak memancing emosi.

Kalau merasa jengkel dengan tayangan infotainment, ya gak usah ditonton. Mereka memang makin menjengkelkan tapi dari situlah rupanya stasiun TV menghidupi dirinya. Showbiz News-nya Metro pasti diperlukan, kalau mau tetap getting informed. Selebihnya, mungkin sedikit porsi Insert pagi dan Go Spot sudah cukup.

Kita harus tetap berprinsip bahwa ‘kita punya pilihan’. Untuk tidak keterusan nonton TV, ingatlah bahwa kita masih bisa menghibur diri dengan internet, radio, atau buku. Pastinya…!


2 komentar:

Kucing Garong mengatakan...

nonton tipi... berbisa tuh. mending mikirin sanitasi buat anak2 pasar di Nakuru. gimana nona..?

L. Pralangga mengatakan...

Pilihan, itulah yang harus diciptakan, mudah2an dnegan postingan ini makin banyak aja yang sadar..

Seneng udh bisa mampir kesini, salam hangat dari Afrika Barat
--------------
PS: Ohya, Warung yang lama ini akhirnya kembali di buka, setelah lama di tinggal mudik.