14 Juli 2008

Satu Bangku

Siapa para significant others dalam hidup anda?

Yang juga terekam dalam ingatan saya adalah mereka yang saya sebut teman sebangku. Mari saya kenalkan mereka satu persatu…


Di kelas 1 SD dulu, teman sebangku saya bernama Yepi. Hampir tidak ada yang tersisa dari interaksi kita dulu. Yang saya ingat… pada usia kelas 1 SD dulu, dia sudah bisa bercerita sebuah pengalaman tentang k***l v***** teman seusianya. Fiuh..

Di kelas 2, saya sebangku dengan Robby. Klimis dan rapi. Kerabat salah satu guru di sekolah. Jago menulis indah di buku garis tiga. Saya tidak pernah melihatnya lagi di tahun-tahun berikutnya..

Di kelas 3, ada Dimas. Teman satu bangku, satu mobil jemputan, penulis yang lamban, pemilik adik kembar, keluarga Jawa, gigi saya harus dicabut karena menabrak keningnya di tikungan. Ck ck ck…

Lalu ada Yadi dan Yudha di kelas 4. Yang satu agresif mencocok-cocok penggarisnya di buku tulis mulus saya atau menjambak-jambak rambut saya, yang lain pernah dihukum guru karena rela saya larang mencontek PR dari saya..

Percaya atau tidak? Saya punya Fikar di kelas 5 dan 6. Dua tahun yang cukup mulus, sekaligus aneh karena praktis kami tidak lagi berhubungan, kecuali dengan friendster jalur basa basi.


Kelas 1 SMP adalah waktunya Anwar, si pembuat cerita mengesankan tapi kosong, dan Hadi, pemimpin grup pengolok saya yang berubah jadi teman yang sepertinya mengerti saya sepanjang waktu sesudah itu hingga sekarang.

Di kelas 2, ada Boby, tetangga nomor 2 yang so so, dan Hendri, teman haha hihi yang bermetamorfosis jadi teman penyimpan segala rahasia hingga sekarang. Tuhan punya kuasa..

Di kelas 3, saya berkesempatan lebih akrab dengan Sandi, tetangga nomor 62, yang tidak pernah terlalu bisa saya akrabi karena keakrabannya dengan tetangga nomor 61 yang sudah terlanjur. Huh..


SMU tiba. Di kelas 1, Tuhan menempatkan saya bersebelahan dengan Cipto. Tiada lain tiada bukan, si kreatif punya. Suka mengarang, menulis, menggambar, melukis, meramal, dan jajan bakwan gorengan. Sahabat sejati punya..

Kelas 2, saya sebangku dengan Heru, pria Jawa baik hati yang senyum selalu. Tapi hanya untuk beberapa minggu saja, untuk kemudian pindah ke sebelah Yani, gadis oriental nan pintar dan rajin. Tanya saja ada berapa murid les privatnya..

Nah, ini dia. Di kelas 3, saya menghabiskan waktu bersama Tjun Tjun. Tapi 4 bulan terakhir di tahun ini, kami bertukar teman sebangku. Tjun Tjun digantikan oleh Yuni, anak gaul yang cukup tipikal saat itu. Jangan tanya apa kisah dan kasih di belakangnya.. Mantan pacar! Puas??


Sekarang, saya tidak lagi bersekolah. Saya sudah jadi Bapak Pendidikan Nasional (meneruskan Ki Hajar Dewantara), yang memutuskan resign dari persilatan kuliah (sedikit lebih di depan ketimbang Ananda Mikola, mungkin). Teman sebangku saya setelah masa sekolah tempo hari adalah mas-mas ngantor, ibu-ibu ke pasar, dan mbak-mbak SPG yang duduk di sebelah saya di mikrolet. Dari mereka, saya curi dengar tentang konflik kantor mereka, beban rumah tangga mereka, dan kadang senandung mereka mengikuti musik di earphone mereka.


Kuasa Tuhan, Sang Maha Perencana travelling bagi hambanya..


3 komentar:

Anonim mengatakan...

kancut temen hahahihi lo ini sekarang dah di Situapalah jadi kita ga mungkin seangkot dod, karna disini ga ada angkot,

(eh ada ga ya...?)

why am i alaways in vain....?


-behakancut-

Anonim mengatakan...

Klo tetangga depan atau belakang bangku, Dod ??? Hahahaha..

Ini kok lucu banget, yaa.. gue lagi nunggu change flight to Mexico di Paris CDG (huaaaahh, masih 3 jam lagi =(( Capek jalan-jalan dan capek hati liat segala barang-barang ditag dengan Euro, hehehe.. trus browsing, trus nyasar ke blognya Cipto dan trus nyasar ke blog elu, hehehe..

Sorry fot not being able to send you any news, but I'm fine.. now going to Mexico from Swiss =))

Tapi seriously elu hebat, dehh.. kok bisa masih inget detil sampe jaman SD begitu..

take care and see you soon !
Emiralda

Cut Inong mengatakan...

Hai, Dod...baca posting-posting lama loe...Pas baca posting ini, jadi teringat zaman SD dan SMP..Hm, apa kbr Dimas, Yadi, n Sandy ya..:)